Memuat

Peresmian Museum Mahkamah Agung, Smart Museum 4.0 pertama di Indonesia

Jakarta, 7 Januari 2020 - Museum Mahkamah Agung telah diresmikan pada hari Jum'at, 27 Desember 2019, oleh Ketua Mahkamah Agung, YM Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H., dengan disimbolkan pemotongan pita bunga. Acara peresmian ini dihadiri oleh pimpinan dan hakim agung, serta sejumlah pengunjung dari luar Mahkamah Agung, seperti mahasiswa dan wartawan. Museum ini berisi tentang Sejarah Peradilan di Indonesia, yang disajikan dengan media digital pada tiap ceritanya. Menurut YM Hatta Ali, pembangunan museum ini memiliki tujuan yang penting, yaitu untuk mengabadikan jasa para pejuang peradilan, dan juga terinspirasi dari museum-museum mahkamah di luar negeri.

"Pendirian museum ini sangat penting sebagai sejarah badan peradilan. Kalau kita kunjungi mahkamah-mahkamah di luar pada umumnya punya museum sendiri. Itulah yang menginisiasi sehingga kita pun perlu menghargai pahlawan-pahlawan pejuang peradilan pendahulu kita," ujar YM Hatta Ali.

Peresmian Museum Mahkamah Agung, Smart Museum 4.0 pertama di Indonesia


Peresmian Museum Mahkamah Agung, Smart Museum 4.0 pertama di Indonesia

Jika menengok ke dalam smart museum ini, pengunjung akan dihadirkan cerita peradilan dari masa ke masa dengan dukungan teknologi berbagai rupa. Seperti saat pertama masuk ke dalam museum, terdapat hologram YM Hatta Ali yang akan menyambut kedatangan pengunjung. Lalu ada deretan lukisan digital yang akan bergerak ketika pengunjung mengangkat gagang telpon klasik untuk mendengarkan sejarah lukisan digital tersebut. Ada juga Interractive Glass Wall, yaitu sebuah kaca berukuran besar yang bisa disentuh untuk mengetahui informasi profile para ketua, wakil ketua Mahkamah Agung, ketua muda / ketua kamar, dan hakim agung dari masa ke masa. Di akhir perjalanan museum terdapat AR Photobooth, yang mana pengunjung bisa merasakan sensasi ketika mengenakan toga kebesaran hakim.

Yang paling unik dan menjadi icon dari smart museum Mahkamah Agung ini adalah ruang tengah atau disebut pantheon yang berbentuk mengerucut dengan atap terbuka berlapiskan kaca dengan desain bertuliskan adagium-adagium hukum klasik yang melingkar. Untuk dapat membaca tulisan tersebut, pengunjung difasilitasi smart KiosK yang memungkinkan setiap pengunjung melihat keseluruhan isi ruangan.

Kedepannya smart museum Mahkamah Agung ini akan dibuka untuk umum setiap Senin-Jum'at, dari jam 9 pagi sampai dengan jam 4 sore.

;
asdsadsadsa